Pages

Minggu, 16 Oktober 2011

Jepret Sore

Iseng doang nih... hehe...


















Jepret

Belajar menjadi fotografer amatiran, dengan kamera yang tak kalah amatiran.. hehe..

























Sabtu, 15 Oktober 2011

Night

Malam, tiada waktu seindah malam hari, disaat kebanyakan orang terlelap, saat itulah ada keheningan, ada energi yang merasuk kedalam Jiwa saat menengadah di tengah pekatnya malam.
I Like Dark... :)





Tentang 99 Cahaya di Langit Eropa

99 Cahaya di Langit Eropa, Perjalanan Menapaki Jejak Islam di Eropa, buku ini saya beli di Gramedia baru minggu-minggu kemarin, di tulis oleh Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra.
"Novel perjalanan ini menunjukkan bahwa kebudayaan dan teknologi selalu berjalan berdampingan, saling mengisi, menentukan masa depan suatu Peradaban." ini adalah kata-kata dari Bapak B.J. Habibie yang ada tepat diatas judul buku.
Buku luar biasa yang lahir dari goresan tangan emas orang-orang yang luar biasa, buku ini menarik esensi yang tidak biasa dari sebuah perjalanan ke luar negeri. Saya adalah salah satu penggemar novel-novel yang bertemakan Luar negeri, beberapa buku sudah saya lumat seperti Selimut Debu dan Garis Batas nya Mas Agustinus Wibowo, 9 Summer 10 Autumn nya Mas Iwan Setyawan, yang rela meninggalkan jabatan Direktur nya di New York untuk mengabdi di Negeri tercinta, Indonesia. Sungguh sampai saat ini saya masih kagum dengan keputusan beliau, mengabdi di tengah kecemerlangan karir yang menjamin kehidupan duniawi.
Tidak lupa 2 dari Trilogi Negeri 5 Menara sudah saya baca hanya dalam waktu singkat, novel yang mengisahkan tentang perjalanan dari Pondok Pesantren Gontor Ponorogo menuju impian mereka menjelajah Khazanah ilmu pengetahuan di Negeri asing. Sampai saat ini saya masih menunggu kelanjutan kisah Alif, semoga awal tahun depan Bang Ahmad Fuadi sudah dapat menyajikan seri ketiga dari Trilogi Negeri 5 Menara nya. Man Jadda Wa Jada. :)
Buku 99 Cahaya di Langit Eropa baru saya baca sampai penghujung bagian 24, pada awal kisah buku ini mendeskripsikan awal-awal runtuhnya kekuasaan Turki Ottoman, sosok panglima perang yang di deskripsikan pada bagian awal buku kemudian di kenal dengan Kara Mustafa Pasha, yang merupakan kakek dari Fatma, sahabat penulis yang dikenal melalui institusi pendidikan yang sama. Sebuah kebetulan yang luar biasa menurut saya.
Vienna, Paris, Madrid, Cordoba, Granada dan Istanbul masuk ke dalam manifest perjalanan penulis selama di benua eropa, buku ini mengungkapkan era-era keemasan Islam di benua eropa yang dulu ternyata pernah bersinar dengan terang benderang disana. Perjalanan awal berkisah di Wina, Austria. disinilah awal perkenalan penulis dengan Fatma Pasha, seorang imigran Turki yang dikenal dari sebuah kelas Bahasa Jerman yang di selenggarakan oleh pemerintah Austria.
Satu hal yang baru saya sendiri sadari, disana ada sungai terkenal yang membelah kota Wina menjadi dua. Donau atau Danube, sungai yang menginspirasi Johann Strauss menciptakan lagu waltz The Blue Danube.
Perkenalan penulis dengan Imam di Vienna Islamic Center yang ada di tepian sungai Blue Danube mengantarkan penulis berkenalan dengan Marion Latimer, seorang mualaf dari Paris.
"Paris tak hanya tentang Eiffel atau Louvre. Lebih dari dua bangunan "kecil" itu. Aku menemukan imanku di sini". Museum Louvre tak hanya menyimpan karya-karya dunia seperti lukisan-lukisan karya Rembrandt, Michel Angelo, Rafael, Reubens dan tentunya lukisan Mona Lisa karya Leonardo Da Vinci.
Museum ini menyimpan peninggalan dari zaman ke zaman, dari satu imperium ke imperium berikutnya, termasuk didalamnya terdapat sisa-sisa peradaban Islam yang masih tetap melekat disana.
Museum Louvre menyimpan koleksi piring berbahan terakota yang salah satunya berhiaskan seni kaligrafi arab kuno, Kufic. dalam sebuah piring terbaca tulisan "Al'ilmu murrun syadidun fil bidayah, wa ahla minal 'asali fin-nihayah" yang artinya kurang lebih "Ilmu pengetahuan itu pahit pada awalnya, tetapi manis melebihi madu pada akhirnya".
Siapa sangka dalam lukisan Bunda Maria dan Yesus di Museum Louvre terdapat kaligrafi arab bertuliskan La ilaha Illallah yang tergores dalam Hijab yang dikenakan oleh Maria..?
Kisah ini belum tuntas, masih akan ada banyak jejak-jejak peradaban Islam di benua Eropa yang akan ditelusuri jauh lebih dalam, yang membuktikan bahwa masa-masa islam pernah menjadi pusat dari semua peradaban.


~MTASuandi

Iseng-iseng Review

Tak terasa sudah 3 tahun blog ini mengudara :D emang pesawat. Oktober 2008 sampai detik ini Oktober 2011. blog ini sudah melewati berbagai musim dalam dunia blogging, musim galau dimana hanya berceritakan tentang segala kegundahan hati, musim Junker Copas karena dulu saya sangat rajin dalam hal copy paste artikel dari blog atau website lain, tujuan utamanya dulu cuma satu, supaya kalau ada tugas lagi saya tinggal buka blog saya dan tak perlu ada istilah googling untuk hal yang sama. Blog ini pun sudah melewati musim "nyepi" dimana berbulan-bulan tak pernah ada postingan barang satu kata pun, yang namanya mood memang terkadang susah untuk di prediksi. :P
Ada satu musim yang belum dan semoga saja tidak terjadi dengan Blog ini, yaitu musim ALAY, ketika saat ini anak muda sedang terjangkit penyakit ALAY, yang justru menurut Raditya Dika dalam Stand Up Nite nya menyatakan bahwa ALAY adalah salah satu tahap atau fase menjelang dewasa.
Saya sendiri bingung ini dikategorikan sebagai blog macam apa..? masalahnya disini campur aduk seperti gado-gado, ada sayuran, lontong, tempe, dan segala teman-temannya. Blog ini memuat beberapa tulisan tentang komputer, entah itu tugas-tugas semasa kuliah, Joomla! web design, sistem basis data, tips dan trik dalam blogging, dan berbagai pembahasan tentang komputer lainnya. Blog ini juga jadi ajang curhat untuk saya, ketika merasa hanya Tuhan yang bisa mendengarkan jeritan hati kita, saya masih punya media untuk mengungkapkannya, salah satunya adalah Blog.
Senang rasanya jika disebut sebagai Blogger, tapi apakah layak seorang Blogger yang sangat pasif menyandang gelar Blogger..? sepertinya meskipun dari istilah bisa dibenarkan tetap ada ketidakpuasan diri. Selama tiga tahun blog ini mengudara, cukup banyak kenangan yang sempat terekam, reka ulang atas kejadian-kejadian masa lalu tergores menyempil dalam setiap helai lembaran-lembaran halaman blog ini.
Hmm.. Ilmu memang harus senantiasa diasah, terbukti... ketika dulu dalam hal menulis rasanya selalu ada inspirasi untuk diungkapkan, selalu ada kata demi kata untuk tersambung menjadi sebuah kalimat, sekarang jusrtu terasa sangat berat... hanya untuk mengetikkan beberapa baris kalimat butuh pemikiran dan kelihaian untuk merangkai kata demi kata.
Terasa kaku mungkin, atau memang kaku.. tapi.. ya.. mau bagaimana lagi, tiap orang saya yakin bisa menulis, setiap orang selalu punya rahasia atau hal yang ingin diungkapkan, hanya saja setiap orang punya cara yang berbeda-beda dalam hal pengungkapannya. ;)
Satu hal yang menurut saya aneh, Blog ini kalau di hitung-hitung lebih banyak artikel tentang Komputer, tapi jusrtu dalam beberapa bulan yang menjadi traffic paling tinggi adalah artikel yang membahas tentang Sejarah Batik Jogjakarta, konten yang saya copas tok dari sebuah website jadul yang menerangkan Sejarah Batik Jogjakarta. :D 
Dulu.. sempat saya lihat traffic page rank dari pagerank.info mendapat nilai 2 tapi sayangnya itu tidak bertahan lama, hanya beberapa bulan dan sekarang anjlok lagi keposisi awal, 1.
Apapun yang akan terjadi nanti semoga Blog ini akan tetap ada menemani setiap jejak langkah kaki ini, menjadi salah satu bagian yang tak terpisahkan dalam rekaman dalam memori.

Sabtu, 30 Juli 2011

Kandas

Sebuah kisah barusaja tergores dalam kehidupanku, CINTA tak ada habisnya memenuhi sudut-sudut otak ini. Setelah sekian lama tidak merasakan getaran-getaran cinta, tidak merasakan cemburu dan sakit hati kini semuanya terjadi dalam satu momen. TUHAN memang mudah melakukan semuanya, mempertemukan apa yang telah lama terpisahkan dan memisahkan apa yang telah lama bersatu.

Resonansi masa lalu kini berdengung kembali, bersama alunan indah sebuah melankoli jiwa yang kosong, hampa seakan ditinggalkan penghuninya. Kenangan-kenangan pahit akan kegagalan cinta masa lalu kini mulai remang-remang terlihat dan makin jelas. Ada rasa trauma yang mendalam, sakit yang tak bisa diobati dengan obat-obatan medis.
Banyak kisah yang menyajikan perihnya dalam memperjuangkan Cinta, tapi kini kisah itu aku alami sendiri, dalam kehidupan nyataku yang sesungguhnya.
Perih... galau... bingung... entahlah apa lagi definisi yang dibutuhkan untuk menggambarkan semuanya. untuk urusan yang satu ini dunia seakan mengalami gerhana matahari total, entah untuk berapa lama..?

Hidup memang akan senantiasa terus bergulir, tidak peduli situasi apa yang sedang terjadi. "Andai aku bisa, memutar kembali waktu yang telah berjalan..." mungkin semuanya takkan pernah terjadi, rasa kehilangan yang teramat pahit. Ya Tuhan, aku ingin menangis padamu, entah menangis karena cinta atau karena perih, yang pasti saat ini aku ingin menangis, andaikan lautan deru ombaknya terdengar dari sini. ingin kuberlari kesana, mengucurkan air mata dan berteriak sekencang-kencangnya, bertarung dengan teriakan ombak dini hari.

Hatiku perih ya Tuhan, ketika mendengar bahwa dirinya berniat untuk menikah dengan pria lain, mungkin pria itu jauh lebih baik dan jauh lebih segalanya dariku, tapi apa aku tak punya hak untuk mempertahankannya..? apakah aku harus egois dan membabi buta tanpa peduli orang lain..?? Ya Tuhan, hanya padamu aku berani jujur tentang isi hatiku, engkau tahu sendiri Ya Tuhan, aku tak punya teman yang bisa diajak berbicara seperti ini, yang bisa mengerti sepenuhnya akan isi hatiku. Engkau tempat pelarianku Ya Tuhan. :(

Masih adakah kaum hawa diluar sana yang bisa menerimaku apa adanya,,? dengan segala kekurangan dan keburukan diriku..? Ya Tuhan, masih adakah jiwa yang dengan tulus merangkul hatiku yang terluka ini..?? 

Kamis, 07 Juli 2011

Sekilas tentang MTASuandi

Nama lengkap saya Muhammad Teguh Asep Suandi, Lahir 21 tahun silam di sebuah desa di Pojok Selatan Kota Cirebon. Menurut cerita-cerita yang saya dengar puluhan tahun silam ketika saya masih kecil, saya hanya tinggal di Cirebon sekitar 3 tahun, selebihnya hidup saya dihabiskan di Kuningan, Jawa Barat tempat Ibunda saya berasal.
Berasal dari keluarga yang serba kekurangan membuat saya banyak belajar tentang arti kehidupan, pahit getir dalam perjuangan yang dapat mengantarkan kami pada titik saat ini, meskipun belum seberapa saya pribadi tetap bersyukur atas segala nikmat yang telah ALLAH SWT curahkan kepada saya dan keluarga kecil saya.
Lingkungan saya tinggal di kuningan berada dalam lingkungan Pondok Pesantren, belakang rumah saya adalah Pondok Pesantren Manba ul Ulum Kuningan Jawa barat.
Keluarga saya masih memiliki hubungan kerabat dekat dengan pendiri pesantrean Manba Ul Ulum, (Alm) Syaihkuna Al Mukarrom KH Manshur. Pada usia 5 tahunan saya masuk ke sebuah Madrasah Ibtidaiyah dekat rumah, 6 tahun menjejaki bangku-bangku mungil mengantarkan saya pada pendidikan tingkat lanjut. Pada saat-saat penerimaan siswa baru Orang Tua memasukkan saya ke sebuah SMP Negeri di desa tetangga.
Disinilah saya mengenal apa yang biasa di dengung-dengungkan sebagai cinta monyet, para monyet-monyet kecil yang dengan malu-malu monyet saling berpandangan, tersenyum sungging dan berlari, yah terkadang berlari untuk menutupi rasa malu saat melihat sang pujaan hati. :D
Masa SMA menarik saya kembali untuk berpetualang di Desa sendiri, sebuah SMA Swasta bernama SMA Manba ul Ulum yang masih satu manajemen dengan Pondok Pesantren Manba Ul Ulum. Mungkin jika banyak orang bilang masa SMA adalah masa terindah saya mengiyakan. Banyak dimensi waktu yang berputar disini, berbagai sisi lain kehidupan mulai terkuak, hal yang dulu sewaktu bocah menjadi misteri yang seakan tak terpecahkan menjadi terang benderang, masa SMA adalah masa memulai untuk mengenal arti hidup dan realita hidup yang sedang berjalan, meskipun akan selalu diwarnai dengan jutaan impian-impian akan masa depan, cinta dan cita-cita.
Setelah kelulusan dari SMA saya kuliah di sebuah Akademi Swasta di Bekasi. Akademi Manajemen Informatika BSI Bekasi. kurang lebih 3 tahun saya disini. Saat ini saya berkarir di dunia IT, sebuah perusahaan Content Provider di Jakarta menjadi pelabuhan saya untuk lebih menggali apa yang saya minati.
Saat ini saya memiliki usaha di bidang Jasa Web Design dan In House Training untuk Content Management System untuk area Jakarta, Bekasi dan sekitarnya serta Cirebon, Kuningan dan sekitarnya. Sulit memang mengatur semuanya agar bisa berjalan seiringan, ditengah kesibukan dikantor saya juga harus tetap belajar hal-hal baru, saya ingin merambah Android Developer selain dunia web design yang memang saya geluti sejak masa-masa akhir kuliah.
Saya bergerak dalam Jasa Web Design dan In House Training sejak satu tahun yang lalu, dalam dunia mengajar saya punya cukup pengalaman, semasa SMA saya aktif sebagai Ketua Dewan Ambalan yang menaungi gerakan pramuka di tingkat SMA, kegiatan salah satunya adalah memberikan pelatihan dan pendidikan untuk Adik-adik pramuka tingkat SMP dan SMA se Kecamatan.
Di kampus saya pernah menjadi Assisten Laboratorium meskipun dengan waktu yang cukup singkat, semasa kuliah saya juga sebagai staff pengajar di sebuah lembaga kursus komputer dan bahasa inggris di bekasi. Selain mengajar di lembaga kursus dan kampus saya mencari sendiri calon-calon murid dengan mendatangi setiap sekolah di area bekasi. Target utama saya adalah mengajarkan Content Management System dengan Joomla! karena efisiensinya. Salah satu karya nya adalah sebuah website sekolah yang di design oleh murid yang saya latih http://www.mabhak.sch.id/.
Saat ini saya fokus dalam menjalani Jasa Web Design dan In House Training dengan melaunching website http://www.nomadentech.net/ disela-sela kesibukan dikantor saya juga masih belajar akan berbagai disiplin ilmu lain dalam bidang Web Design dan Java. Untuk memperkaya wawasan dan kelancaran saya dalam menulis saya selalu menyisihkan uang gajian untuk membeli buku-buku terbaru di Gramedia. Novel-novel yang berkisah tentang perjalanan hidup ke luar negeri adalah salah satu favorit saya. Negeri 5 Menara dan Ranah 3 Warna dengan Man Jadda Wa Jada nya, Mas Iwan Setyawan dengan Dari Kota Apel ke The Big Apple, Agustinus Wibowo dengan Selimut Debu dan Garis Batas nya. Semuanya buku-buku hebat, kisah-kisah hebat, sarat akan perjuangan, do'a, kerja keras dan kepasrahan. Great..! Menginspirasi saya untuk bisa menghasilkan karya yang tak kalah hebatnya.
Menjadi penulis ternama dengan karyaa-karya nya yang sarat akan manfaat bagi ummat manusia adalah obsesi saya berikutnya.!~MTASuandi.

Always Keep Your Dreams Alive..

Temukan saya di:
Website: http://nomadentech.net/
E-Mail: teguh@nomadentech.net
Phone: +62877 2421 3560
ID-Joomla : nomadentech
ID KasKus: nomadentech
Facebook: http://facebook.com/mtasuandi
Twitter: http://twitter.com/mtasuandi

Setting .htaccess pada Joomla

Artikel ini saya buat dengan tujuan agar ilmu ini tidak lupa, sekaligus menuhin artikel ini blog karena jarang banget posting. :D
Case bermula dari website saya di http://nomadentech.net/ Web ini saya design di Local dengan engine Joomla! versi 1.5.23. Semua berjalan normal (dalam hal ini SEO Friendly URL nya). untuk settingan di Local saya pake SEO Friendly bawaan joomla dengan merubah value di SEO Setting pada Global Configuration seperti ini:
Search Engine Friendly URLs
Use Apache mod_rewrite
Add suffix to URLs

URL yang semula panjang menjadi ringkas (Contoh: http://nomadentech.net/profil.html) dengan URL seperti ini akan lebih terindex oleh google dan search engine lain yang berguna untuk meningkatkan traffic website kita. Saya mendapat solusi ini dari ID-Joomla.com (http://www.id-joomla.com/forum?func=view&catid=16&id=164469) Sangat simple ternyata. Jika diperhatikan pada barisan kode yang ada di file htaccess pada baris kedua ada code seperti ini : # @version $Id: htaccess.txt 14401 2010-01-26 14:10:00Z louis $.  solusinya hanya dengan merubah htaccess.txt menjadi .htaccess tapi kalau masih gagal dan ada error silahkan coba copy pastekan code .htaccess yang ada di salah satu Thread dari ID-Joomla yang saya copas diatas. Selamat mencoba.


Benang Merah Ujian Tuhan

Ujian, kata yang mungkin akan ditakuti bagi sebagian orang, remaja, orang tua, dewasa, anak-anak dan kalangan lain di dunia ini, mungkin akan merasa riskan membicarakan tentang UJIAN, Ujian tidak selalu harus identik dengan tes tulis, wawancara, psikotes dan bentuk-bentuk lainnya, dalam dunia pendidikan dan pekerjaan mungkin itu yang harus ditempuh, tapi semua orang menyadari ada begitu banyak UJIAN yang ditawarkan Tuhan, dalam bentuk musibah, bencana, kehilangan sesuatu yang sangat berharga, kelalaian, dan berbagai hal yang membuat hati manusia teringat kembali akan kebesaran-Nya, teringat kembali akan hakekat mereka hidup di muka bumi ini.

Ujian tak jarang menjadikan manusia yang tadinya lemah menjadi kuat sekuat baja, ujian juga bisa membuat manusia yang kuat menjadi lembek seperti kerupuk, semuanya tergantung dari sisi apa mereka memandang. Orang yang senantiasa meratapi sepenuh hati akan nasib yang dialaminya, yang merasa dirinya adalah orang yang paling tidak beruntung di dunia ini akan selalu dirundung oleh kecemasan, rasa takut yang berlebihan ketika menghadapi UJIAN.

ALLAH SWT menguji manusia untuk menjadikannya lebih baik, UJIAN memberikan begitu banyak pelajaran, memberikan makna bahwa sesuatu yang fatal dapat saja terjadi hanya karena hal sepele, bukankah balon yang besar bisa meletus hanya dengan setitik jarum yang kecil? bukankah sebuah mobil dapat saja tergelincir dan masuk jurang hanya karena melindas kerikil-kerikil..? semua yang tadinya dianggap remeh dan begitu kecil disisi manusia akan terasa sangat berharga ketika UJIAN itu datang.

ALLAH SWT selalu menghadiahkan reward bagi mereka yang lulus dalam UJIAN, kerja keras dalam belajar yang disertai do'a akan menghasilkan nilai yang sempurna, sebuah loyalitas terhadap perusahaan akan menjadikan karyawannya sebagai karyawan teladan dan menjadi orang yang dipercaya atasan. Semuanya tak luput dari kesabaran, kerja keras, do'a dan takdir TUHAN.

Harmonisasi inilah yang menciptakan melodi indah dalam kehidupan, alunan tentang perjuangan yang mengalir mengisi relung hati yang terdalam, merebak mengalir bersama derasnya darah dalam nadi. menjadikan manusia lebih banyak belajar akan arti berbagi, arti memaafkan, arti mereduksi diri dalam sebuah situasi.

Telah banyak teladan-teladan dalam kisah-kisah Islam tentang makna dari UJIAN, Nabi Ibrahim yang diuji oleh ALLAH SWT untuk menyembelih anaknya sendiri, melahirkan hari besar Ummat Islam yang Kedua yaitu hari Idul Adha. Telah banyak teladan Rasulullah SAW yang diceritakan dari ustadz-ustadz kita yang dengan gigihnya terus berjuang untuk menyebarkan Islam hingga merasuk pada jiwa kita sampai sekarang.

UJIAN akan datang silih berganti, atau bahkan mungkin bertubi-tubi, semuanya dengan maksud menghebatkan manusia, memberikan peringatan bagi mereka yang lalai akan ajaran-Nya.
LULUS adalah tujuan utama dari semua yang sedang mendapat UJIAN, namun yang jadi permasalahan LULUS dengan cara seperti apa..? dengan nilai "merah" ataukah dengan nilai sempurna?.. Menarik benang merah dari setiap UJIAN berarti mengharuskan manusia untuk senantiasa bersabar, berjuang dan berdo'a untuk LULUS  dengan nilai cumlaud.~MTASuandi.

Sudut kantor BCOMM, 07-07-2011 00.55

Rabu, 06 Juli 2011

Anjrit Hampir Kena SP..! :hammer

Wahhh,,, kabar buruk kabar buruk,,, T_T.

gara-gara kelalaian semalem kayaknya kena SP nih.. T_T. Ko bisa sih kerjaan udah didepan mata tetep aja miss,, lewat,, ah dasar pelupa.. T_T.

Hampura Ya Allah…
Semale mungkin gara-gara sibuk ngurusin website yang baru launching, mungkin juga karena dari awal masuk kerja hari kemaren udah ga semangat karena jaga sendirian, dan mungkin-mungkin yang lain masih banyak berkeliaran dipikiran ini,
I am Sorry BCOMM, gara-gara kelalaian semalem jadwal Broadcast jadi terhambat, gapapa lah dapet SP, mudah-mudahan bisa jadi tamparan keras buat kinerja yang lebih baik dan minim akan kata LUPA..!!
Ya Allah Semoga semuanya baik-baik saja, semoga ada hikmah yang besar dari semua peristiwa ini. Izinkan aku untuk mereguknya.. amiinn

Selasa, 05 Juli 2011

Menambahkan Pages Pada Blog

Saat ini saya ingin berbagi ilmu tentang Blogging, bagaimana cara untuk menambahkan Pages pada Blog yang anda miliki, caranya super simple.. Tapi... saya sendiri lumayan ngubek-ngubek nyarinya.. :D
Ok, sebelum kita menambahkan Pages pada Blog, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu Pages?
Berikut saya ambil contoh:
Pada contoh yang saya tandai dengan warna merah, terdapat 1 Page yang merupakan Default (artinya ada tanpa ada pengaturan apapun) dan satu pages lagi yang saya buat. Page yang telah dibuat akan secara otomatis bertambah pada barisan yang saya tandai warna merah, nah untuk menambahkan pages:
* Masuk ke halaman Dashboard
* Klik Posting
* Klik Edit Pages

Lihat gambar berikut:

Untuk membuat Pages baru, klik New Page, secara otomatis nanti akan ada pages baru pada menu di Blog anda.
Mudah bukan..? So, silahkan langsung dipraktekan dan jangan lupa di Tulis, karena manusia tak pernah luput dari kata LUPA..!
Happy Blogging kawan.. :)

Senin, 04 Juli 2011

Cerita 03 Juli 2011

Sekarang tanggal 4 Juli 2011, tepatnya jam 12.47 di jam yang menggantung di kantor. Entah kenapa dalam minggu-minggu ini pikiran seperti kalang kabut, padahal barusan aja gajian.. :P
Oh,, gaji ternyata tidak selamanya menjadi pelipur lara.. T_T. Selama minggu-minggu terakhir selalu ada hasrat untuk coba dan terus mencoba menulis, menulis apapun yang bisa ditulis, masa bodo apakah itu berguna buat orang lain atau bahkan buat orang lain jengkel..!! Kegalauan muncul lagi disaat-saat tidak ada tulisan pada hari itu yang tercipta. Determinasinya masih mendominasi dalam pemikiran ini, menulis... menulis... dan menulis... cuma itu yang jadi beban pikiran selama minggu-minggu terakhir ini. Entah kenapa harus seperti ini...?? adakah yang salah..?

Sebuah komitmen dulu sempat tercipta untuk menciptakan sebuah tulisan minimal dalam satu hari tergoreskan beberapa patah kata sebagai pengantar tidur, tapi... sumpah susahnya minta ampun untuk bisa Istiqomah, T_T. But... Never Give Up...!!! Harapan untuk bisa menulis senatiasa dijaga setiap saat, tersimpan nyaman dalam hati yang terdalam, seperti Bom waktu yang siap untuk diledakkan kapanpun. Inilah yang menjadi salah satu motivasi dalam menulis, Harapan Itu Masih Ada... dan Akan Selalu ADA... Disini.. dihati. Lebay.. :P

Pertemuan Aneh

Suatu malam saya chatting dengan teman lama, dulu dia bagian administrasi di sebuah lembaga kursus di bekasi, dan saya kebetulan adalah staff pengajar disitu. Dalam obrolan chatting kita berdua sepakat untuk ketemuan, maklum sudah lama tidak silaturahim, namanya Mey, agak gendut tapi item manis, kabar teakhir yang didapat dari chatt nya adalah ternyata si Boss nya dia demen.... :D
Pertemuan sebetulnya tidak direncanakan dengan matang, karena hanya sebatas obrolan santai di chatting, seminggu berselang. tepat hari senin, untuk tanggalnya lupa.. :P dengan tidak sengaja saya bertemu dengan Mey di depan Grand Mall Bekasi Barat, dekat tempat kerjanya. Ah.. kebetulan yang aneh.. Kok bisa...?? namanya juga pertemua Aneh..! :)

Ketemu Mantan

Penghujung bulan Juni 2011, saya merencakan untuk bertemu dengan orang yang dulu pernah menjadi "belahan jiwa". T_T. Sebuah Mall di Jakarta Barat akan menjadi saksi bisu (Riuh) sejarah pertemuan kami.. :P Setelah sekian lama dalam "pertempuran hebat" karena dia gak terima diputusin, akhirnya dia masih mau untuk di ajak ngobrol santai bareng.
Kesan pertama ketika berjumpa untuk pertama kalinya,, "Ada banyak perubahan ternyata...". Yup, dari sisi style jelas masih seperti dulu, tapi dari segi cara dia bicara,, ow,, jelas beda..! mungkin terlihat lebih "tinggi".
Kami melangkah bersama menuju sebuah restoran, 2 menu makanan datang menemani kami berdua tapi yang terjadi ternyata dia sibuk dengan BB baru nya.
ah Sial BB LAKNAT...!!! Males gw ceritanya.


Minggu, 03 Juli 2011

Tentang "Garis Batas"

Garis Batas, sebuah buku buah karya Agustinus Wibowo, seorang traveler yang sangat antusias mengunjungi daerah-daerah yang justru menjadi daftar hitam dalam dunia backpacker, daerah-daerah konflik yang setiap saat bisa saja mengantarkan tamu-tamu nya dalam jurang kematian.

Garis Batas mengisahkan perjalanan hidup Agustinus Wibowo menyelami setiap denyut kehidupan Negara-negara pecahan Uni Soviet, mulai dari Tajikistan, Uzbekistan, Turkmenistan dan Negara-negara Stan lainnya.
Saya mengenal Garis Batas ketika melihat acara Kick Andy di Metro TV, saat itu Agustinus Wibowo sedang mengisi acara tersebut. Dari hanya sejenak informasi dari Kick Andy saya langsung tertarik untuk kemudian hunting Garis Batas.

Oh,, akhirnya setelah berburu di Gramedia sebuah Mall di daerah Jakarta Barat. Buku Garis Batas siap untuk saya selami.
Tulisan ini hanyalah pendapat dari orang yang masih awam dalam dunia menulis, masih sangat newbie untuk dibandingkan dengan penulis-penulis kelas kakap.

Buku ini menggambarkan kehidupan-kehidupan di Negara-negara Asia Tengah, buku ini menyelami ganasnya perbukitan Afganistan yang merindukan jalan aspal di Tajikistan.
Buku ini seakan tak pernah lepas dari "debu" yang senantiasa menemani Negara-negara yang memang memiliki kontur gurun dan perbukitan gersang. Potret kemiskinan, kesengsaraan tergambarkan secara gamblang dalam buku ini. Buku ini seakan menarik pembacanya dalam masa Dongeng 1001 malam.

Buku ini mungkin juga berisi tentang keirian, keirian Afganistan akan Tajikistan yang sudah memiliki Jalanan "Aspal", keirian Tajikistan akan Turkemistan, selalu ada kata "Negeri disana jauh lebih makmur daripada Negeri kami". Garis Batas mengajak anda melintasi pegunungan penuh debu dengan Jeep Rusia, terombang-ambing dalam perjalanan yang memakan waktu, tenaga dan pikiran. Garis Batas mendeskripsikan dengan jelas detil-detil kehidupan di Negeri-negeri Stan. Menikmati Roti Naan yang menjadi makanan utama disana. menyelami sebuah keluarga yang hanya makan dari  sebuah "tumpukan tepung goreng alot dan permen".

Garis Batas mengajak anda merenungi Negeri-negeri yang mayoritas ummat muslim justru banyak ditemukan fenomena tidak berpuasa ketika bulan suci Ramadhan, atau kalaupun berpuasa itu dalam waktu beberap hari saja, tidak satu bulan penuh. Garis Batas mengisahkan tentang Negeri-negeri yang sudah tidak asing dalam masa keemasan Ummat Muslim, Bukhara yang merupakan tempat kelahiran Imam Bukhari, Samarkand. Garis Batas mengajak pembacanya menapaki jejak-jejak langkah kaki para petualang terdahulu seperti Marco Polo, merasakan keagungan Jalur Sutra yang begitu terkenal dalam masa-masa Pelajaran Sejarah masa lalu.

Saya berusaha mencoba untuk mendapatkan esensi dari sebuah buku berjudul Garis Batas. Garis Batas, kata yang sudah tidak asing bagi manusia dalam menjalani kehidupan ini. Garis Batas selalu ada dalam segala bentuk hal, bisa jadi berupa sebuah garis yang melintang dan berkelok-kelok di atas peta dunia. Garis Batas juga bisa ada didalam pribadi setiap orang, manusia punya Garis Batasnya masing-masing, bisa muncul dari sebuah bahasa, warna kulit, tata cara berinteraksi, adat istiadat, agama, suku, ras dan bentuk lain yang dapat menjadi batas dan membedakan antara satu makhluk dengan makhluk lainnya.


Garis Batas yang senantiasa ada dalam setiap sendi kehidupan, memisahkan manusia dalam kotak-kotak tertentu, kalangan-kalangan tertentu, suku-suku tertentu dan batas-batas lainnya.
Satu hal yang mungkin menjadi sebuah pemersatu antara garis batas yang ada, "Kebutuhan". Dengan adanya kebutuhan akan ada garis batas yang perlu dilintasi, ada garis batas yang harus di dobrak bahkan dihancurkan.

Garis Batas, selalu menemani manusia dalam setiap langkah kakinya...

Eksistensi Menulis

Assalamu'alaikum,

Menulis bagi sebagian orang mungkin menjadi hal yang sangat sulit, padahal apa susahnya dengan menulis...?? tinggal ambil pulpen, sediakan kertas kosong, beres. sebuah tulisanpun dapat dengan mudah tergoreskan. tapi apakah semudah itu..? tentu tidak..
menulis bukan hanya sekedar menggoreskan tinta di kertas putih, menulis butuh pemikiran yang mendalam, butuh analisis yang kuat, butuh argumentasi yang harus dipersiapkan ketika tulisan itu dibuat, dan juga butuh alasan kenapa kita harus menulis..?
menulis memang mudah, tapi memikirkan apa yang akan ditulis tidak semudah menggerakkan tangan di atas kertas.

Istiqomah dalam menulis memang susah, setidaknya itu yang saya rasakan dalam hal ini, terkadang ada banyak ide, pemikiran, argumentasi yang ingin di utarakan, tapi.. hasilnya tetap nihil dalam bentuk tulisan, lebih banyak ide-ide dan pemikiran yg sempat terlintas hanya menguap begitu saja.

Setiap ada hal yang dipikirkan sebetulnya bisa menjadi bahan inspirasi dalam menulis, berpikir tentang kemacetan kota jakarta bisa mengantarkan kita membuat sebuah artikel tentang solusi kemacetan, berpikir tentang kehebatan orang-orang terdahulu yang menjadi pendiri bangsa ini bisa mengantarkan kita menulis tentang impian-impian yang kita miliki, bagaimana cara untuk mendapatkannya, merintis dari nol sampai pada titik HERO.
Semuanya memang terlihat mudah, tapi susah...!!
Saya kira hambatan utama dalam menulis adalah "MALAS" kata yang sudah tak asing bagi sebagian besar ummat manusia di muka bumi ini.
Saya sendiri memang mengalami "MALAS" terlebih lagi dalam kondisi yang tidak mood, libur panjang, sedang happy-happy dengan teman-teman kantor dan masih banyak alasan lain untuk mengatakan MALAS adalah teman terbaik. :( Miris...

Untuk itu dibutuhkan sebuah KOMITMEN, inilah mungkin salah satu yang bisa menyelamatkan eksistensi kita dalam menulis, menggoreskan setiap kisah yang kita lalui dimuka bumi ini, mencatat semua impian dan cita-cita yang beragam, dengan segala kemungkinan kesulitan yang akan terjadi, dengan segala determinasi yang akan timbul dari sebuah motivasi meraih mimpi.

ISTIQOMAH, inilah salah satu jalan sukses dalam dunia menulis, mudah diucapkan tapi butuh perjuangan untuk diterapkan..!!

Selamat menuliskan jalan hidup masing-masing, karena kita perlu mengenal diri sendiri, selamat menggoreskan prestasi-prestasi anda, bukan hanya sebagai pemanis sebuah portofolio, tapi menjadi pelita ketika anda dalam kegelapan.

Selamat menulis, karena manusia tak pernah luput dari kata "LUPA"..

Happy Writing... :)

Wassalamu'alaikum