Memaknai Pentingnya Presentasi di Kampus
Oleh: Muhammad Teguh Asep Suandi
19 Desember 2009,20.07 WIB.
Dalam artikel kali ini saya ingin mengangkat masalah sekitar kampus, masalah yang saya anggap memiliki urgensitas cukup tinggi untuk dibahas dan ditulis dalam blog pribadi ini. Masalah itu berkaitan dengan tugas-tugas presentasi yang diberikan ketika mengikuti mata kuliah tertentu.
Tugas presentasi memang memiliki intensitas yang sangat minim atau kecil, dalam 3 tahun atau 6 semester, hanya sedikit tugas yang penilaiannya menggunakan sistem presentasi. Sampai sekarang saya semester 5, baru ada 3(tiga) kalu tidak lupa... (ding dong) mata kuliah yang pengambilan nilainya menggunakan sistem presentasi.
Jika kita memaknai sebuah presentasi, sebetulnya banyak manfaat yang terkandung didalamnya, terutama dalam hal kaitannya dengan meningkatkan kemampuan verbal berkomunikasi bagi mahasiswa-mahasiswinya. Namun sayangnya, dengan intensitas yang begitu kecil seolah memanjakan mahasiswa-mahasiswi untuk terus menerus menerima suapan materi yang diberikan oleh dosen. Ini justru akan menimbulkan efek malas terhadap mahasiswa-mahasiswi dilingkungan kampus, karena mereka telah terbiasa dengan materi-materi yang diberikan dosen, tidak adanya inisiatif yang timbul dikalangan mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan materi perkuliahan mereka dapat menyebabkan kedangkalan dalam pemikiran-pemikirannya.
Selama ini kegiatan presentasi itu sendiri masih dipandang sebelah mata oleh sebagian besar mahasiswa, masih dipandang wajar jika ada mahasiswa yang saya katakan dengan istilah "cuma titip nim" ketika ada tugas presentasi dikampus. Budaya ini sebetulnya harus dibuang sejauh mungkin dari lingkungan kampus. Budaya seperti ini dapat menyebabkan keterbelakangan pemikiran bagi kalangan mahasiswa.
Masih banyak kita temukan suasana yang tidak kondusif ketika berjalannya sebuah presentasi ketika perkuliahan berlangsung, saya sendiri tidak habis pikir, mau mereka itu apa..? apa sebenarnya tujuan mereka datang kekampus ketika adanya suatu materi presentasi.
Sikap diam mereka dan sikap tak acuh mereka menjadi pertanyaan besar dalam benak saya sampai detik ini...? Tidak adakah keinginan bagi mereka untuk turut meramaikan pergumulan intelektual dilingkungan kampusnya..? Kemana idealisme mahasiswa yang dulu sempat berngaung dengan gagahnya ketika era reformasi..? Mahasiswa sekarang sudah banya kehilangan identitas kemahasiswaanya...
Saya tidak akan membahas panjang lebar tentang hilangnya sebagian besar identitas mahasiswa dilingkungan kampus, kembali lagi kepada masalah presentasi.
Ketika adanya presentasi masih banyak ditemukan mereka yang seperti enggan untuk mendengarkan presentator, entah mungkin karena tidak berselera atau mungkin sedang membicarakan hal lain dengan teman disamping, saya kurang tahu pasti, yang jelas itulah sebagian fakta yang terjadi ketika adanya presentasi dalam perkuliahan dikampus.
Ironis ketika dosen justru tidak dapat menengahi dan mengarahkan jalannya presentasi agar maksud dan tujuan diadakannya presentasi dapat tercapai dengan optimal. Satu hal yang menarik ketika season tanya jawab, untuk beberapa waktu yang cukup lama.. semua audience terdiam, entah karena diam sedang memikirkan sebuah pertanyaan ataupun bingung apa yang ingin ditanyakan..? Ini fenomena nyata yang terjadi ketika presentasi, meskipun ada mahasiswa yang bertanya dari apa yang telah dipresentasikan, mayoritas yang terjadi adalah terjadinya suatu kesatuan, yaitu kesatuan penanya.. banyak presentasi yang terbukti ketika adanya season pertanyaan hanya mahasiswa itu-itu saja yang bertanya. Dan yang lain...? entah hilang kemana? tapi wujudnya tetap ada dalam ruang presentasi.
1 comments:
Tulisan asli pemikiranku.. hehe..lagi belajar githu...
Posting Komentar