•Jika file-file dan program aplikasi diciptakan oleh programmer yang berbeda pada selang waktu cukup lama, maka ada beberapa bagian data yang mengalami penggandaan pada file-file yang berbeda.
•Misalnya : alamat dan nomor telepon dari konsumen tercatat pada file Deposito juga pada file Nasabah dan juga Rekening_Koran.
•Penyimpanan data yang sama dengan nama yang sama pula namun pada lokasi yang berbeda disebut sebagai REDUNDANSI.
•Akibat dari adanya redundansi adalah pemborosan ruang penyimpanan dan juga biaya untuk mengakses menjadi lebih mahal.
•Penyimpanan data yang sama dan berulang-ulang pada beberapa tempat (file) yang berbeda dapat juga mengakibatkan inkonsistensi data.
•Artinya bahwa bila programmer ingin melakukan update data maka harus dilakukan pada semua file yang mengandung data tersebut sehingga bila salah satu saja dari file, yang mengandung data yang akan di-update, terlewatkan maka terjadilah inkonsistensi data (data tersebut tidak sama dengan data dalam file yang lain).
•Salah satu tujuan utama dalam mengembangkan sebuah database adalah membuat sumber informasi yang dapat digunakan oleh sejumlah user yang terkadang diakses secara terus-menerus.
•Jika semua user hanya membaca data, maka data yang satu tidak akan berbaur dengan data yang lain.
•Akan tetapi jika dua orang user mencoba melakukan update data, maka ada kemungkinan terjadi “benturan” data.
•Salah satu kriteria untuk melakukan klasifikasi sebuah sistem database adalah dengan menggabungkan sejumlah user yang dapat menggunakan sistem secara konkurensi, yaitu pada waktu yang sama.
•Contoh : Sistem Pemesanan Tiket Pesawat digunakan oleh ratusan agen perjalanan dan pemesanan tiket dilakukan secara konkuren.
•Terdapat tiga masalah yang disebabkan oleh adanya konkurensi, antara lain :
1.1. Masalah Kehilangan Modifikasi
2.2. Masalah Modifikasi Sementara
3.3. Masalah Analisa yang Tidak Konsisten
1 comments:
Thanks mas
Posting Komentar