Sejarah yang Kembali Berpendar
Oleh
Muhammad Teguh Asep Suandi
04 Januari 2010, 13.06
Mempelajari sejarah mempunyai prioritas tersendiri, sebenarnya banyak hal yang bisa kita ambil dari lembaran-lembaran sejarah masa lalu. Adasebuah kiasan “ Bangsa yang besar adalah Bangsa yang menghargai sejarah Bangsanya “. Untuk menghargai sejarah bangsa sendiri, terlebih dahulukita harus tau akan sejarah itu sendiri.
Dewasa ini ilmu sejarah kurang diminati oleh kaum intelektual muda Bangsa ini. Mereka lebih cenderung pada ilmu-ilum alam,science dan teknologi,yang mungkin menurut paradigma mereka, cabang ilmu tersebut lebih menjanjikan kesuksesan dimasa mendatang.
Indonesia sebagai bangsa yang besar, dengan lebih dari 17.000 pulau yang tersebar dari sabang sampai merauke, dengan berjuta pesona alam,budaya dan tradisi. Belajar sejarah akan memberikan nuansa yang berbeda, kita seolah dapat menembus dimensi ruang dan waktu, menyelami luasnyasamudera khazanah sejarah Nusantara dengan sejuta peristiwa dan misteri didalamya.
Ketika mambaca sejarah tentang pembacaan teks proklamasi di lapangan Ikada. Kita seakan mendengarkan suara gemuruh Presiden RI Pertama Ir.Soekarno mengumandangkan proklamasi kemerdekaan Bangsa ini. Ketika kita membaca sejarah tentang G30 SPKI, kita seolah menyaksikankekejaman orang-orang komunis yang membantai petinggi-petinggi militer kebanggaan Negeri ini.
Jauh kebelakang sana, kita menjadi tamu dlam sebuah pertunjukan luar biasa, tentang proses awal terbentuknya bumi, yang konon berasal dari ledakanbesar yang kemudian disebut dengan ledakan supernova ledakan bigbang.
Jika kita memandang sejarah dari segi substansi historialnya, ada suatu korelasi dengan pengetahuan-pengetahuan ilmu alam. Bukankah kitamengenal lampu bahwa itu hasil dari penemuan Thoma Alfa Edison yang diawali dengan berbagai kegagalan?. Dengan menelusuri sejarah kitamengenal teori relativitas Albert Einstein yang luar biasa, yang terbukti dengan Hancurnya Hiroshima dan Nagasaki , sehingga jepang menyerah padasekutu tanpa syarat, pada tanggal 14-15 Agustus 1945, yang kemudian mengakibatkan kekosongan pihak penjajah di Negeri ini yang kemudian situasiini digunakan untuk merumuskan kemerdekaan Negeri ini. Sehingga tercetuslah kemerdekaan selang satu hari setelah pengeboman Hiroshima danNagasaki. Tanpa disadari mempelajari sejarah seperti membuat umur kita sudah beratus-ratus tahun bahkan berjuta-juta tahun. Dengan mempelajarisejarah kita dapat berpindah dari satu masa ke masa lainnya, dari satu dimensi ke dimensi lainnya dengan kecepatan yang sangat luar biasa.
Sejarah mengenalkan kita pada pemimpin-pemimpin dunia, ilmuwan-ilmuwan fenomenal dengan karya-karyanya. Sejarah mengenalkan kita kepada KHHasyim Asy’ari dengan Nahdhatul Ulamanya, mengenalkan kita kepada KH Ahmad Dahlan dengan Muhammadiyahnya dan terlebih lagi, sejarahmengenalkan kita kepada junjungan kita, Rasul Allah yang diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia dan mengajak manusia untuk “ FastabiqulKhairat “. Rasul Allah yang diutus sebagai “Rahmatan Lil’Alamin” yaitu Nabi Muhammad SAW.
0 comments:
Posting Komentar