Pages

Minggu, 12 Februari 2012

Mencintaimu Dalam Diam


Hi dear,

Rasanya cukup melalui sebuah tulisan dapat kusampaikan rasa perhatian ini, mungkin ada sedikit rasa sayang padamu, yah.. padamu.. orang yang kukenal dari sebuah jejaring sosial besutan Google. tak ada yang mustahil rasanya untuk mencintaimu, yah mungkin saja bisa disebut seperti itu, aku sendiri bingung dengan perasaan ini, aku hanya tak mau keintiman komunikasi ini menjadi ladang dosa untukku dikemudian hari. Hanya mencintaimu dalam diam yang bisa kulalukan, tanpa sepengetahuanmu, hanya aku dan Tuhanku. biarkan kisah ini menjadi eksklusif, tertutup sampai kau pun tak tahu makhluk apa yang sedang jatuh hati padamu sekarang.

Akhir-akhir ini yang kurasakan adalah sebuah kesendirian, tiba-tiba kumerindukan suaramu, kumerindukan nada anak kecilmu, kumerindukan nada whatsapp, chat, sms ataupun telpon darimu, ingin rasanya ku menghubungimu sekedar untuk bertanya kabar, sekedar untuk mendengar kebawelanmu yang menjadi rasa manis dalam berkomunikasi. sungguh kumerindukan itu, merindukan tanpa ada keberanian untuk mengungkapkannya. itulah aku. sifatku yang terlanjur pemalu menjadi halangan sekaligus bentengku.

Tak ada penyesalan dalam diriku telah mengenalmu, bertukar pikiran dan pendapat tentang arti hidup ini, mengingatkanku akan peristiwa beberapa tahun yang lalu, namun kini dengan orang yang berbeda, kamu. Sudah cukup lama aku tak menggoreskan atau mengetikkan kata-kata cinta, kini untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun lamanya kau memaksaku untuk bersikap seperti ini, pikiranku yang terjangkit virus cintamu mengantarkan jemari ini untuk mengetik huruf demi huruf, kata demi kata, kalimat demi kalimat menjadi rangkaian sebuah cerita, yang mungkin nanti bisa kukenang sebagai pengalaman masa mudaku.

Sungguh aku tak berani untuk jauh lebih dalam mencintaimu, untukku ini belum waktunya, aku takut dosa senantiasa menghampiriku, menjadi beban pikiranku melebihi pikiranku tentangmu. menjadi benalu yang senantiasa setia menggerogoti amal ibadahku yang tipis, aku takut pada Allah ku.
Biarkan saja cinta ini terpendam sampai suatu saat nanti mungkin Allah SWT mempertemukan kita dalam sebuah ikatan suci, pernikahan. itulah saat yang paling tepat untuk melanjutkan cinta ini.
Sempatkan cinta ini bersemai dihati, untuk kemudian lupakan dan berharap Allah memberikan jodoh yang terbaik untukku.

Semoga Allah SWT memaafkanku untuk dosa-dosaku karena telah mencintaimu. Aamiin.

1 comments:

Unknown mengatakan...

أحبك لأن الله
XD