Ujian, kata yang mungkin akan ditakuti bagi sebagian orang, remaja, orang tua, dewasa, anak-anak dan kalangan lain di dunia ini, mungkin akan merasa riskan membicarakan tentang UJIAN, Ujian tidak selalu harus identik dengan tes tulis, wawancara, psikotes dan bentuk-bentuk lainnya, dalam dunia pendidikan dan pekerjaan mungkin itu yang harus ditempuh, tapi semua orang menyadari ada begitu banyak UJIAN yang ditawarkan Tuhan, dalam bentuk musibah, bencana, kehilangan sesuatu yang sangat berharga, kelalaian, dan berbagai hal yang membuat hati manusia teringat kembali akan kebesaran-Nya, teringat kembali akan hakekat mereka hidup di muka bumi ini.
Ujian tak jarang menjadikan manusia yang tadinya lemah menjadi kuat sekuat baja, ujian juga bisa membuat manusia yang kuat menjadi lembek seperti kerupuk, semuanya tergantung dari sisi apa mereka memandang. Orang yang senantiasa meratapi sepenuh hati akan nasib yang dialaminya, yang merasa dirinya adalah orang yang paling tidak beruntung di dunia ini akan selalu dirundung oleh kecemasan, rasa takut yang berlebihan ketika menghadapi UJIAN.
ALLAH SWT menguji manusia untuk menjadikannya lebih baik, UJIAN memberikan begitu banyak pelajaran, memberikan makna bahwa sesuatu yang fatal dapat saja terjadi hanya karena hal sepele, bukankah balon yang besar bisa meletus hanya dengan setitik jarum yang kecil? bukankah sebuah mobil dapat saja tergelincir dan masuk jurang hanya karena melindas kerikil-kerikil..? semua yang tadinya dianggap remeh dan begitu kecil disisi manusia akan terasa sangat berharga ketika UJIAN itu datang.
ALLAH SWT selalu menghadiahkan reward bagi mereka yang lulus dalam UJIAN, kerja keras dalam belajar yang disertai do'a akan menghasilkan nilai yang sempurna, sebuah loyalitas terhadap perusahaan akan menjadikan karyawannya sebagai karyawan teladan dan menjadi orang yang dipercaya atasan. Semuanya tak luput dari kesabaran, kerja keras, do'a dan takdir TUHAN.
Harmonisasi inilah yang menciptakan melodi indah dalam kehidupan, alunan tentang perjuangan yang mengalir mengisi relung hati yang terdalam, merebak mengalir bersama derasnya darah dalam nadi. menjadikan manusia lebih banyak belajar akan arti berbagi, arti memaafkan, arti mereduksi diri dalam sebuah situasi.
Telah banyak teladan-teladan dalam kisah-kisah Islam tentang makna dari UJIAN, Nabi Ibrahim yang diuji oleh ALLAH SWT untuk menyembelih anaknya sendiri, melahirkan hari besar Ummat Islam yang Kedua yaitu hari Idul Adha. Telah banyak teladan Rasulullah SAW yang diceritakan dari ustadz-ustadz kita yang dengan gigihnya terus berjuang untuk menyebarkan Islam hingga merasuk pada jiwa kita sampai sekarang.
UJIAN akan datang silih berganti, atau bahkan mungkin bertubi-tubi, semuanya dengan maksud menghebatkan manusia, memberikan peringatan bagi mereka yang lalai akan ajaran-Nya.
LULUS adalah tujuan utama dari semua yang sedang mendapat UJIAN, namun yang jadi permasalahan LULUS dengan cara seperti apa..? dengan nilai "merah" ataukah dengan nilai sempurna?.. Menarik benang merah dari setiap UJIAN berarti mengharuskan manusia untuk senantiasa bersabar, berjuang dan berdo'a untuk LULUS dengan nilai cumlaud.~MTASuandi.
Sudut kantor BCOMM, 07-07-2011 00.55
0 comments:
Posting Komentar