Pages

Kamis, 12 April 2012

Tutorial Membuat Plugin Wordpress #Part1

Tutorial ini saya buat untuk memenuhi janji saya di Forum http://id.forums.wordpress.org . Saya sendiri untuk wordpress plugin development masih dalam tahap belajar, jadi mohon maaf jika nanti ditemukan buanyak banget masalah. Hehe.. :D

Intinya sama-sama belajar lah, saya juga kalo ga disuruh buat plugin sama kantor mungkin ga buat-buat. Haha.. :hammer Sebelum beranjak ke pembuatan plugin, saya deskripsikan sedikit tentang konsep plugin yang akan dibuat nanti. Pada tutorial kali ini saya ingin membuat plugin yang bisa diakses baik itu melalui Frontend ataupun Backend.

Konsepnya sederhana, hanya proses input data, modify dan menampilkan data ditambah proses upload file. Itu saja dulu, nanti kalau banyak-banyak saya nya juga yang riweuh. Hehe..
Ok langsung saja.

Langkah awal: Buat folder di dalam folder wp-content/plugins pada contoh kali ini saya membuat folder dengan nama inputdata, silahkan cek gambar berikut.


Dri tutorial yang sempat saya baca (sumbernya lupa, udh kebanyakan googling :p) untuk membuat plugin yang efektif adalah dengan membuat sub-sub folder. Wordpress sendiri akan membaca plugin file yang sesuai dengan nama folder plugin nya. Jadi, kalau membuat plugin dengan folder inputdata maka wordpress akan membaca file plugin nya dengan nama inputdata.php.  

Pada file inputdata.php inilah file induk dari plugin yang nanti dibuat. Didalamnya nanti akan ada File Header sebagai inisialisasi plugin, dan berbagai konfigurasi yang berkaitan dengan database, proses aktivasi dan lain sebagainya. Untuk folder css, images dan js saya kira tidak perlu dijelaskan. Untuk folder include nantinya akan diisi dengan file-file php untuk menunjang plugin yang akan dibuat.

Let's coding, buka file inputdata.php dengan editor yang biasa digunakan. Hal pertama agar plugin yang dibuat dikenali oleh wordpress adalah dengan menambahkan File Headers sebagai inisialisasi.

Berikut File header yang digunakan:


Untuk mengecek apakah plugin kita sudah dikenali oleh wordpress tinggal lihat saja di Installed plugins.


Ok, kita lanjut coding nya. Jika berniat untuk mendistribusikan plugin yang di develop, jangan lupa untuk menambahkan License di bagian bawah File Headers. Contohnya seperti ini(saya copas dari tutorial di codex.wordpress.org):


Mari kita lanjut coding. Perhatikan script berikut:


Konsepnya adalah, ketika proses aktivasi plugin akan otomatis create database baru dengan nama member. Jika dilihat dari script diatas, tahap awal adalah inisialisasi untuk direktori plugin. Dalam wordpress API ada yang namanya register_activation_hook yang akan menjalankan function ketika plugin diaktivasi. sedangkan register_deactivation_hook akan menjalankan function ketika plugin di deactivate. Berikut script proses deactivation yang sempet ketinggalan :P.


Jika dilihat dari script diatas, maka database yang sebelumnya dibuat akan dihapus secara otomatis ketika plugin di uninstall.

Sedikit penjelasan dari semua coding diatas:

global $wpdb; digunakan jika anda akan melakukan sesuatu yang berhubungan dengan database wordpress.

$wpdb->prefix digunakan untuk mengambil value prefix dari database yang digunakan.

dbDelta($sql); menjalankan fungsi create database.

require_once(ABSPATH . 'wp-admin/upgrade-functions.php'); 
dalam proses create database kita harus load secara manual file upgrade-functions.php (ref: http://codex.wordpress.org/Creating_Tables_with_Plugins)

$wpdb->query untuk mengeksekusi query.


Mohon maaf saya bagi menjadi beberapa part, silahkan ditunggu untuk tutorial selanjutnya.. :D
Terima kasih, semoga bermanfaat.

Leave ur comment please...

12 comments:

M Teguh A Suandi mengatakan...

Y U NO Leave ur Comment..? :mewek

ghieughie.blogspot.com mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
ghieughie.blogspot.com mengatakan...

nah ini nih yang bikin ane pusing..
gak tau sampe berapa keliling..

tapi yang anehnya berasa penasaran gitu..
terusin gan postingannya, biar gak penasaran.. :thumbup

M Teguh A Suandi mengatakan...

Jiah, dia blogger jg..
Gw aja sampe sakit gara2 kebanyakan duduk dikantor.. haha... berdiri cm buat sholat sm makan, sisanya tidur.
Tutorialnya nnt gw lanjut kalo agak renggang waktunya.. hehehe

ANgga mengatakan...

Oke ditunggu kelanjutannya bro... dah gemees pengen nyoba... hee...3 :D..

CekasWeb.com mengatakan...

makasih tutorialnya. Ijin nyimak. :)

bali ratih mengatakan...

terima kasih tutorialnya
mulai paham sedikit demi sedikit

pumice says mengatakan...

Sip2 di tunggu gan tutorial selanjutnya. (jangan lama2 :D )

hang puriah mengatakan...

nyimak dulu gan

Unknown mengatakan...

gan, mana post lanjutannya ?

Brokoly Zone mengatakan...

mas..
aku mau nanya,,
aku kan coba buat plugin.

-> udah install wordpress di localhost
-> udah lumayan jadi hehe :D
-> aku kan membuat sebuah plugin jadwal mas
-> nah tapi di web nya atau ketika “visit site” ga ada tambahan gitu..

nah aku mau nanya gimana cara nampilin menu itu??
atau apabila jadi wiget,, ajarin dong cara ketika plugin ku aktivasi langsung ada widget/ menu baru di web nya

trims.. sukses selalu :D

arya mengatakan...

mas mana tutorial selanjutnya saya tunggu loh,,,
ampe tahun 2016 sekarang